One Day of Our Day
[TIGA]
Aku dengar garasi terbuka, kau membukanya sendiri. Aku
bergegas keluar tanpa sandal. Sebelum kau masuk mobil, aku meraih tangan
kananmu, mengecupnya sambil bungkuk. Kau mencium ubun-ubunku, lalu masuk mobil.
Kau melempar kunci mobil ke meja. Langsung menghempaskan
badan ke sofa.
“your coffee dear” aku menyodorkan kopi hitam pekat
“oooooh my heaven!” kau langsung menyeruputnya tanpa babibu
“pasti kau nggak makan malam, makanya aku duluan” aku meraih
caesar salad dan mendekapnya. Duduk di sebelahmu yang sibuk mencari remote TV.
Kau menyalakan TV. CNN. Kau memaksa kakiku turun dari sofa,
kau tidur di pangkuanku. Meringkuk, belum mandi.
Aku memanfaatkan momen untuk merebut remote TV. E Channel.
“Hey! “ kau berusaha merebut remotenya lagi, aku
menyembunyikannya di balik punggung.
“It’ll give you insiiiiigghhhttt!” aku masih berusaha
menjauhkan remotenya darimu. Kau tak menyerah.
“insight apaan dari Kim Kardashian??” kau menyambar tanganku yang tak mau menyerah
“she is role model ibu rumah tangga Jakarta, bodoh!” aku
mengacungkan remote tinggi-tinggi. Kau melirik tangan kananku, lalu secepatnya
menghujamkan telunjuk ke ketiakku.
“Awwwww!” remote terlepas dengan mudah, begitupun salad di
tangan kiriku.
Salad tumpah ke pangkuanmu, melepaskan tawaku begitu
renyah..
Kau juga tertawa nyaring. Rasanya lupa beban pitching.
Kau berbaring di tempat tidur. Aroma sabun tercium wangi.
Tak ada bau ayam atau mayonaise. Aku merapat ke dadamu. Bisa kurasakan kau
menarik nafas panjang.
“long day huh?” aku bertanya
“the campaign didn’t run well. Mereka minta dievaluasi. They
could be back off”
“the parfume?” aku mendongakkan kepala. Melihat kekhawatiran
di matamu.
“ya. Aku harusnya stick ke produk maskulin. Makanya aku bingung
kalau dapat FMCG, they’re teenage! Tahu apa aku soal teenage?”
aku duduk tegak.
“I’m teenage” aku berdehem
“hm I love Miley Cyrus, Justin Bieber, High School Musical, I
love twitter and nice boyfriend is someone who will not jealous to Nick Jonas”
kau terbahak-bahak. “Dasar ABG!!” kau menjitakku keras
“hey I’m running business from E Channel dear!” aku sendiri
geli.
Kau menciumi pipiku gemas.
“I love you bodoh” aku tenggelam di dadamu.
“I love you too bodoh” kau merapatkan selimut.
Hanya terdengar suara jangkrik, semoga mereka terlelap dalam
damai. Sepertiku.
“keep being my hero” kataku pelan, di tengah kegelapan.
“keep making me your hero” kau memelukku erat.
Aku bisa saja tak mandi
sore ini, tapi kau tak pernah menolak memelukku dalam lelap.
Kau bisa saja lupa
membelikan sabun deterjen,
tapi aku tak pernah menolak mencucikan tumpukan kaos
kotormu.
Aku bisa saja tak
menyukai yang kau lakukan,
tapi aku tak pernah
ingin
menjadikannya
alasan
mengecilkanmu.
Kau adalah cinta.
Karenamu, aku punya
alasan untuk bangun besok hari.
Cintamu, adalah energi yang mengadakan hari,
membumikan cinta, menghidupi jiwa.
Selamat malam dear,
dimanapun kau berada.
Kelak, ini akan jadi
hari kita.