Tuesday, February 21, 2012

Chasing the bus


Hachiko selama 10 tahun setelah majikannya wafat, dengan setia tiap pagi nunggu majikannya pulang di stasiun. Sayangnya dia nggak paham, kalau majikannya nggak akan pernah pulang lagi.

Majikannya meninggal.


Dan Hachiko, adalah seekor anjing.


Tya, 25 tahun, mungkin nggak beda sama Hachiko. Cuma nunggu di tempat yang sama, mandangin pintu yang sama, berharap cintanya akhirnya bisa memutuskan yang terbaik, dan memilih dia, bukan yang lain.


Dan Tya, -jelas jelas bukan, seekor anjing.


Tapi kenapa kelakuannya sama?

Karena Tya setia.

Oh ya? Karena Tya bodoh.

OK, bodoh.

(thank you)


mari kita lihat seorang gadis yang cuma bisa diam di Halte bus. Nunggu satu bus datang dari satu arah. Nunggu, dan Nunggu. Dia mungkin bahkan nggak sadar kalau beberapa bus lain udah lewat dan dia bahkan nggak ngeliat bus itu berenti, karena dia cuma nunggu satu bus.


Dan yak, gw nggak mau jadi setia sama ketidaksetiaan.


Gw pikir.. gw udah males jatuh cinta dan nyatanya patah hati lagi. Gw MALAS ngambil kemungkinan bahwa gw bisa salah lagi. Gw ingin cinta yang ever lasting lalu udah. Makanya gw cuma lihat 1 bus yang nggak kunjung datang lagi, gw pikir gw nunggu dengan alasan yang benar : cinta.


Tapi gw yakin kalau gw salah.


Karena, Sekarang saatnya buat ..melakukan kesalahan lagi, sekarang justru saatnya buat bangkit dan jatuh cinta lagi, (mungkin patah hati lagi) tapi emang kenapa?! Itulah privilegenya jadi seorang single.. feel free to fall in love! Nggak perlu izin dari siapa-siapa, bebas naik bus kemanapun lo suka!


Jadi alihin pandangan, bus yang lo tunggu mungkin bakal datang, mungkin nggak. Tapi lo mungkin akan nemu bus lain ke jurusan yang sama, kalau lo mau meluangkan waktu sejenak buat berpetualang lebih banyak.


*mungkin lo bakal tersesat, mungkin tujuan lo berubah, tapi kenapa nggak.. itulah kenikmatannya jadi BEBAS :D, jadi berpetualanglah, dear!

Sunday, February 12, 2012

Marry for the wrong reason

mungkin ini cara defensif gw buat menangkal rasa iri
mungkin juga ini emang desakan hati buat nggak semerta kalah sama kedigdayaan kaum sosial

buat sesuatu yang namanya.. pernikahan.

Pernikahan bukan perkara sekarang, besok atau nggak pernah, sist. ini kan tentang nemuin belahan jiwa, dan siapa bilang itu proses pemikiran yang sama dengan "harga catering tahun 2013 berapa ya?"

Pernikahan bukan perkara menang atau kalah. Kalau siapa yang bisa jalan lebih dulu nggak akan membuktikan dia lebih bahagia dibanding yang belum menikah.

Persetan
untuk tuntutan sosial untuk pernikahan. Nggak ada yang bisa mendikte lo buat menjadi apa, karena nggak akan ada yang disana saat lo sengsara dan sendirian menikmatinya.

Persetan untuk wajah orang-orang yang mengasihani lo saat lo datang sendirian ke sebuah pernikahan. Kalau hari itu pun lo datang sama orang lain, nggak ada yang tahu rasanya saat lo ingin lepas dari genggaman tangannya.


.. Kasihanilah diri lo dengan cara yang benar. Tunggulah kalau memang belum saatnya. Temukan dulu alasan yang benar buat terjun ke dalamnya. dan kayak sahabat gw bilang,
saat lo disini bikin hati lo siap, di belahan sana, ada seseorang yang juga lagi disiapin buat crossing his path to yours, sampai semuanya jadi ada, dan hanya sempurna buat sesama..

Nggak ingin move on


bila tiba saatnya untuk meniadakan nyali,
aku akan merindukanmu lewat udara, agar tak ada yang terlewat untuk sampai kesana.
karena bila tak ada ruang di bumi untuk bilang siapa kita,
Sang semesta bisa menyembunyikannya lewat apa saja.

aku tak pernah menghentikannya
tak juga ingin membunuhnya
biarlah ia berafiliasi dalam api, udara, langit dan segala yang bahkan bukan benda
cukuplah ia menjadi residu di daur hidup singkat yang tak kupercepat untuk tamat

karena hanya dengan itulah,
aku merasa masih punya sisa waktu untuk menghidupi hati
memaafkan sisa energi yang menyentak lantang meneriaki semua yang terhilang






" hidupmu sudah ada di separuh sisa lembar hidupku. "




Friday, February 3, 2012

Love is power, Hate is super power.

kenapa menolak mewarnai langit?

mungkin karena kau tak punya warna selain biru

kenapa menolak mengitari bumi?

karena mungkin bahan bakarmu hanya melaju sampai jalan buntu


Apa yang kau pikirkan saat bilang 'iya'

apa hanya tiga huruf? i-y-a? oh kau tak tahu ada 23 huruf yang lain?!

apa yang kau pikirkan saat tersenyum saat itu?


oh aku lupa itu hanya menu 'default'.. sisanya 'error' dan sisanya lagi .. k.o.s.o.n.g.


pikirkan lagi! kenapa 'memaafkan' terasa sebuah misi yang mustahil saat ini

karena selain kemampuan mengembalikan waktu, kau tak akan bisa mengambil sakit ini dariku

pikirkan lagi! kenapa kemarahan adalah sahabat yang kudekap erat-erat

karena tidakkah dengan itu, aku punya agenda untuk mengikatmu? (dan ke

napa ini masih penting bagiku?!)


mungkin kelak,

saat aku melihat dunia lagi dengan cara yang sama

aku akan mengembalikan terima kasihku

tapi sampai saat itu terjadi

aku hanya ingin sajikan padang kesakitan, yang lapang, luas, membentang, garang.


tak mengapa. karena aku kuat menanggungnya

tak mengapa. karena aku bahkan ahlinya.

aku tak pernah lagi akan jadi wajah

yang membahagiakanmu

lihat aku saat ini.

karena bakatku- akan menjadikanku wajah yang paling ingin kau hindari.


ini bukan tamat.

aku akan menelanmu lamat-lamat.


#gosh! sarcasm always taste GOOD!!

Kehilangan untuk Menemukan


Kenapa Tuhan ciptakan tangan kita hanya sepasang?

sedangkan Ia menciptakan mata kita bisa melihat 180 derajat? dan telinga yang bisa mendengar bahkan 360 derajat?


dalam kebersahajaan, izinkanlah aku merangkumnya..

karena Ia ingin kita bahagia dengan apa yang kita miliki, bukan apa yang kita ketahui.

mendekap

menggenggam

hanya dengan sepasang tangan, adalah karena

kita ditakdirkan kehilangan.. untuk menemukan.

tak ada yang pernah ingin kehilangan kan? tapi apakah tangan kita muat menggenggam semuanya? tidak.

karena kehilangan dan menemukan adalah dua garis stabil yang membentuk pola hidup.

karena kehilangan dan menemukan adalah botol dan tutupnya yang menyempurnakan.

karena kita hanya manusia kecil yang tak perlu memiliki bila tak ingin kehilangan

hanya butir-butir beras di atas tempayan yang diaduk dan terlepas berjatuhan, lemah

kita hanya punya satu kali hidup yang terus berputar, dari atas ke bawah-bawah ke atas

dan di akhir hari kita tak pernah punya pilihan, selain : menerima dan terus melangkah maju. Tidakkah begitu?

Jadi marilah kehilangan.

di atas segala pedih yang tercipta dari terlepasnya mereka dari tangan kita

kita harusnya menyadari

tak ada konsekuensi yang lebih menenangkan, selain bahwa tangan kita yang kosong, sedang dituntun untuk ..

menemukan.

[Minggu pagi yang bising,

ditemani Dangerous-James Blunt yang sekali lagi mencecar pertanyaan "kapan kau biarkan terlepas?"

10 Juli 2011.]