Tuesday, March 20, 2012

Jatuh Cinta Sekali?


Berapa banyak diantara kalian yang beruntung bisa memeluk dunia di dalam matanya?

Menyapa pagi lewat baunya yang tak pernah bisa kau singkirkan

Mengantar siang lewat peluknya yang mengucapkan “jangan lupa makan”

Bagaimana dengan malam, saat kau memaksa matahari tunduk pada kharismanya yang lebih terang?


Seberapa sering kau merasakannya untuk seseorang?


Akui dalam hati,

Cinta terbesar adalah yang membuatmu lebih dari berani

Cinta sebenarnya adalah yang membuatmu tak punya pilihan lain selain mengikuti hati

Meski akhirnya itu meremukkanmu, dalam kenyerian yang tak berhenti memaki


Benarkah seumur hidup kita hanya jatuh cinta satu kali?

Bagaimana kalau bisa dua-tiga kali?

Manakah yang kau ingin sebut cinta sejati?

Mereka yang tak bisa kau tinggalkan, atau mereka yang tak bisa kau miliki, tapi kau rindukan?


Tak bisa kau tinggalkan, atau tak bisa kau miliki tapi kau rindukan?

Kau mengeluh nyaring, tapi tak ingin ada yang dengar

Kau menangis nyeri, tapi melumatnya dalam riang tapi tak bernyawa

Kau mencuri waktu untuk menghadirkannya di kepala

Menemuinya cukup sekali sehari, memunculkan berani meski hanya bisa didengar udara


Kau tak perlu repot meniadakannya

Karena cinta yang sebenarnya tak pernah mati

Meski sudah terlalu banyak bertransformasi,

Mereka akan selalu tersedia dalam jagat raya,

Menyatukan kalian dalam rindu yang saling sapa,


Meski dalam diam, meski dalam huruf yang bisa dihapus, meski dalam kesederhanaan yang melenggang santai diantara siang


Kau hanya tahu, cukup tahu,

Dia itu cinta, cinta itu dia.

Dan hanya pernah sekali ada, lalu hilang tak lahir dan tak juga mati.


Dia itu cinta, cinta itu dia.