Sunday, June 26, 2011

Tentang Kehilangan..

Sekitar 1 bulan lalu saya dapat kabar sedih. salah satu kawan saya kuliah-perempuan, yang sudah sakit beberapa bulan sebelumnya, meninggal dunia. Sampai detik terakhir hidupnya, pacarnya-yang juga kebetulan kawan kuliah saya- selalu ada di sampingnya. Baca bales-balesan tweet mereka, break my heart so much!

Kemarin saya dapat kabar sedih lagi. salah satu kawan SMA saya meninggal dunia. laki-laki. dia Ketua Kelas waktu saya kelas 3, orangnya baik banget dan selalu sopan. Anak SMA bandel yang menurut saya baik hati. Dia meninggal kemarin sore, musibah di pantai Pelabuhan Ratu.

Malam ini, saya ketambahan cerita sedih di balik kepergiannya (di-BBM temen yang BBM-an sama pacarnya yang lagi berduka)

ternyata semula dia nggak akan ikut, tapi demi nemenin pacarnya -yang juga teman saya SMA- akhirnya dia nyetir dari Jakarta ke Bandung dan l
anjut ke Pelabuhan Ratu (itu gambaran yg saya dapat dari timeline-nya). Jam 5 sore itu masih ada tweet yang kira-kira bilang "Pelabuhan Ratu keren banget!". Mereka berenang rame-rame. Terus kayaknya ada ombak besar yang menghantam mereka dan mereka terseret jauh dari pantai. Kayaknya (pakai kata 'kayaknya' karena ceritanya sepotong-sepotong) kemudian ada perahu nyelamatin mereka dan temen saya yang cowok ini nolong pacarnya dulu supaya naik. Tapi ombak terlalu besar sampai dia terlepas dan semakin jauh. Dia ditolong hanya semenit setelah pacarnya. Tapi dia nggak tertolong, dan meninggal... di pangkuan pacarnya.

::(::(::(::(::(::(


secepat itukah yang namanya kematian?
secepat itukah kita disuruh untuk merasakan kehilanga
n?

saya termenung mendapati banyak hal yang saya genggam erat-erat. Cinta dan kasih sayang saya untuk orang-orang dan betapa saya merasa hidup dengan melewati detik demi detik dengan.. memberikan mereka cinta, sebanyak yang saya bisa.

Dengan cinta sebanyak itu, siapa yang pernah sanggup untuk 'kehilangan' ??!!

nggak ada.
Membayangkan kehilangan orang-orang tercinta saya aja udah bikin saya ngap-ngapan. Apalagi kalau itu sampai terjadi! Gimana saya akan melanjutka
n hidup? gimana saya akan tahu saya baik-baik aja?

nggak ada yang pernah siap untuk ini. Tapi tidakkah Tuhan Maha Tahu kekuatan hambaNya? tidakkan di sana Ia sudah siapkan rumah yang sama yang kelak akan kita huni bersama? tidakkah kita yang kehilangan di'minta' tetap tinggal disini untuk sebuah misi? mari kita selesaikan misi ini dengan baik.. mari lanjutkan hidu
p dengan rasa cinta yang pernah dia buat untuk kita (dan dengan memori yang akan selalu membuatnya hidup-dan berdetak)

All the art of living lies in a fine mingling of letting go and holding on.
Henry Ellis
tidakkah 'holding on' adalah satu-satunya kesempatan untuk melanjutkan hidup? saya belum pernah merasakan kehilangan itu, tapi saya ingin menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya, seluruh empati. Semoga Allah menyelipkan kekuatan itu di kakimu, supaya kamu bisa merasakannya untuk berdiri lagi.. dan berlari.

Sayang.. aku melepasmu pergi tidak untuk menjadikanmu sebuah masa lalu. Tapi membingkaimu dalam khidmat memoriku. Karena yang terkenang hanyalah bahagia, yang terasa hanya rindu. Maka izinkan aku mengirimmu dalam kedamaian, agar cintaku menjadi kendaraanmu menuju keabadian..

Semua yang terformulasi dalam bingkai k.i.t.a akan selalu terpasang, terkenang, ter-repetisi. Aku akan berlari lagi, mungkin kau akan sering melihatku menangis, tapi itulah kekuatanku. Tapi aku berjanji padamu, aku tak akan menyerah semudah ini. Bahkan di akhir hidupmu, kau sudah mengajarkanku...

;; "tak ada yang tersia-sia dari sedikit tenaga untuk bertahan, karena hidup berharga untuk diperjuangkan." ;;

Aku melepasmu pergi, sayang.. aku akan temukan jalan terbaik untuk menemuimu. nanti.


(saya persembahkan untuk Ditto & Rae. semoga Allah memberikan kekuatan untuk kalian. Allah sudah menjaga Jijong & Ipin di tempat indah... on my deepest condolence for your losing)


selamat jalan sahabat..

Monday, June 20, 2011

Part 0: Takdir


...........................

Suatu hari saya tiba-tiba disibukkan dengan segala sesuatu soal hidup. Soal yang jelas terbaca sampai yang para filsuf pertanyakan. Soal Tuhan, soal waktu, soal takdir.


Waktu. Membuktikan Tuhan itu ada.

Tuhan. Membuat kita percaya takdir itu nyata.


Destiny. Adalah satu kata yang merangkum plot film Slumdog Millionaire. Saya tahu Tuhan merancang takdir tanpa prediksi.


Tak ada yang perlu diprediksi ketika Tuhan membuat itu PASTI terjadi. Itulah takdir.



Takdirlah yang mengantar kita jadi manusia-manusia yang saling melengkapi hidup satu sama lain. Kita lahir dengan misi-misi tertentu untuk merubah hidup orang lain, dari hal kecil seperti tempat duduk saat di bus sampai mengakhiri hidup seseorang. Sounds creepy ya? Tapi kalau takdir seseorang dibunuh, bukannya ada orang yang takdirnya membunuh? Kalau ada takdir orang ditinggalkan, bukannya ada orang yang takdirnya meninggalkan?



-lalu terselip pertanyaan janggal, adakah Tuhan menakdirkan seseorang menjadi jahat? Dan keputusanNya kah membuat hidup seseorang beralasan untuk masuk neraka? (to be discuss.. anyway)



Waktu saya membaca kompleksitas kita sebagai manusia sosial, saya disadarkan bahwa hidup ini terjadi bukan untuk kita sendiri. Ada takdir-takdir lain yang diminta-Nya berpotongan di satu titik. Kadang bukan cuma untuk memberi kita pelajaran, tapi juga misi kita untuk merubah hidup satu dua orang.


jadi pada dasarnya, tak ada orang yang benar-benar jahat

dan juga tak ada orang yang benar-benar baik


kita hanya bidak-bidak kecil untuk bermain, jadi, mari bermain..

Tuhan tahu, siapa yang sedang ia perhatikan :)





Friday, June 10, 2011

Kesempatan Kedua

bukan, ini bukan lagu Tangga.

Kesempatan Kedua menurut saya harus jadi hak asasi manusia. Mungkin harus ada muktamar yang secara khusus ngebahas soal ini, masukin Kesempatan Kedua ke dalam pasal hak asasi, sejajar sama hak hidup dan hak bicara.

;;Kesalahan
adalah ujung mata air kenapa sebuah kesempatan kedua jadi penting. siapa yang nggak pernah bikin salah? itu kan bagian hakikat kita sebagai manusia, dan 'penyesalan' adalah implikasi normalnya. saat itulah kita butuh banget sebuah 'kesempatan kedua', simply sebagai wujud dari keinginan kita untuk melanjutkan hidup (iya kan?)

kesempatan kedua ini mahal.. bahkan lebih mahal dari operasi keperawanan Dewi Persik. harganya -menurut saya- sama kayak nilai hidup itu sendiri. Tanpa kesempatan kedua, hidup nggak pernah sama lagi. Semuanya seolah-olah udah berhenti di paruh pertama, nolak untuk berputar lagi dan ninggalin kita dalam gerak ringkuh sempoyongan, mati enggan hidup tak mau.

Ok lah nggak semua orang pernah membuat kesalahan fatal sampai butuh kesempatan kedua. Mari menganulir kesalahan-kesalahan semacam pake sendal jepit di hari meeting atau ngupil di jok belakang mobil (dan kelihatan dari spion tengah). beruntunglah kalian yang nggak pernah ngerasain kesalahan lebih 'fatal' dari kesalahan semacam itu.

Tapi buat sebagian yang lain? ada beberapa hal yang mengundang konsekuensi semacam cemoohan masyarakat luas (macam Ariel-Luna), image buruk, gagalnya pernikahan, nyawa orang lain, kerugian perusahaan dan lain-lain. Jangan bilang kamu nggak mungkin ada di posisi itu, karena kamu nggak akan pernah tahu..

;;Minta Maaf
Semua kesalahan pasti membuat kita menyesal dan Minta Maaf adalah agenda wajib. Memaafkan tentunya jadi hak prerogatif pihak yang dirugiin. Setelah dimaafin, pertanyaannya Adakah kesempatan kedua?

Saya sendiri suka banget melamun soal betapa baiknya Tuhan karena saya bisa punya kesempatan kedua. Tapi di luar sana berapa orang yang nggak seberuntung saya?

............... Kesempatan kedua nggak datang dua kali
ya iyalah! kalau datang lagi namanya kesempatan ketiga! #cakartembok kalau kesempatan kedua aja mahalnya bukan main, apalagi kesempatan ketiga?!
Kamu tahu kamu punya kesempatan kedua waktu: kamu masih hidup. Selalu ada kesempatan selama bukan Tuhan yang ngeberentiin. iya kan? tapi saya tahu banget kalau 'bernafas' aja belum cukup buat ngelanjutin hidup. Kamu harus punya kesempatan untuk memperbaiki diri dan membuktikan.

Semua orang bisa bikin kesalahan, tapi berapa persen yang mau memperbaiki diri? susah lho lepas dari masa lalu. Bukan cuma karena itu udah 'terlanjur' terjadi, tapi juga karena susah lepas dari ketakutan buat mulai sesuatu dari awal lagi. Takut diterima. Takut gagal lagi. semua ketakutan itu akhirnya bikin stuck di tengah-tengah, mau maju takut, mau balik lagi sebelum kesalahan itu terjadi juga nggak bisa.

Orang yang lagi dalam proses transisi di kesempatan kedua, bukan buat dites, tapi buat dikasih motivasi. Dibimbing buat maju dan terus dikasih kepercayaan kalau dia BISA! Jangan justru dikawal kemana-mana, karena ada proses 'penyembuhan' yang nggak akan terjadi tanpa kepercayaan diri.

jadi? buat yang punya kesempatan kedua, ayo kita menikmati hidup! ayo kita bersyukur untuk kesempatan ini dan 'membayar hutang' kesalahan dengan memberi lebih banyak lagi dan lagi.

Untuk semua yang memberi saya kesempatan kedua; terima kasih.. Hari ini saya bisa berdiri tegak (lagi) adalah karena semua kesempatan itu.
Pria saya: terima kasih tak pernah pergi kemana-mana untuk membimbing tangan dan kaki saya untuk belajar berjalan lagi :puppyeyes:
Make a new start for a new end (!!)



Thursday, June 9, 2011

for a new end, we need a new start

kenapa mulai blogging?
..
sederhana.
karena saya adalah anak kecil yang senang menyimpan harta karun. dan harta karun saya adalah: hidup.

hidup saya luar biasa (seperti juga hidup kamu semua)
dan saya senang menangkapnya dalam frame-frame sederhana dengan berbagai tema: lucu, senang, sedih, drama, komedi, petualangan dll. saya merangkumnya dalam berbagai bentuk, tapi favorit saya cuma satu: saya merangkumnya dalam.. bahasa.

kenapa dengan ide?
ide adalah embrio semua keputusan yang saya buat setiap hari. ide mandi jam 7, ide sarapan bubur, ide jalan-jalan ke Taman Surapati.. ide ini jumlahnya ribuan setiap harinya, hanya berapa ratus yang kemudian bisa 'naik pangkat' menjadi keputusan, sisanya harus tenggelam dalam menit yang tak lagi terjamah ingatan. tapi saya suka membuat ide, tak peduli apakah ide ini ajaib, kejam, mulia, brilian maupun idiot :p saya hanya suka saat ide menangkap saya dalam dilema. karena berarti ide itu mengembang, ter-eskalasi, merayu saya untuk mewujudkannya.

ESKALASIDE (baca: eskalasa'id)
eskalasi-ide.
eskalasi: kenaikan; pertambahan (volume, jumlah, dsb)
Eskalaside adalah 'rumah' dimana saya bisa menyimpan harta karun ide saya sebanyak mungkin. agar terus bertambah dan membesar. membahasakan hidup saya dalam lagam sederhana yang bisa saja lucu & menghibur, atau juga sarat arti dan (Semoga) menginspirasi

saya tak pernah tahu apa jadinya hidup, bila saya tak lagi bisa menulis.
ini kehormatan yang diberikan Tuhan untuk saya, karena tak semua orang bisa mengunyah bahasa menjadi sesuatu. saya berharap melalui Eskalaside, saya mampu melakukannya. bukan untuk kamu, yang mungkin bahkan tak mengenal saya, tapi untuk seluruh saripati hidup yang Tuhan berikan untuk saya jalani setiap harinya. ini adalah directory kecil, cara saya menghargai ke-absurd-an bahasaNya.

ESKALASIDE adalah awal hidup saya yang baru.
ESKALASIDE adalah usaha saya untuk membuat akhir yang baru.

mengutip copywriter favorit saya "for a new end, we need a new start"
11 Juni 2011.

^djatya^