Tuesday, August 30, 2011

I'm simply different

pada berjuang buat kemakmuran rakyat kecil
pada bersorak-sorak soal kemerdekaan & toleransi beragama
pada ramai-ramai berdoa di status facebook atau twitter
pada pamer siapa yang paling sholeh
pada marah-marah dengan penindasan

saya sesederhana duduk di depan laptop dan menikmati hidup
ya, nggak perlu secangkir kopi atau jendela yang menghadap ke menara Eiffel
saya cuma sedang tidak berpura-pura menjadi orang lain

memang kenapa,
kalau orang ingin suami yang ganteng, sholeh, baik hatinya
sedangkan saya sedang mengkhayalkan pria yang bisa saya ajak menggila?

memang kenapa,
kalau orang sedang sujud-sujud memohon ampun pada Tuhan
sedangkan saya sedang menikmati waktu dengan laptop yang cicilannya saja belum lunas?









saya gadis yang baru saja tahu,
kalau hidup penuh dengan pilihan. dan karena itu,

saya memilih pilihan yang paling mudah.
tidak memilih apapun.
saya sedang melupakan tanggung jawab saya untuk hidup
tapi saya sedang berusaha menggenapi hidup, dan melakukan kesalahan yang bernilai untuk dilakukan

Anda boleh memenjarakan saya dengan norma dan nasihat-nasihat
tapi Anda tak akan pernah bisa memenjarakan mimpi dan keinginan saya
dan suatu hari nanti, Anda bisa melihat, kenapa hidup saya lebih bahagia

dan Anda akan berakhir, menjadi orang tua yang terlambat untuk tahu, hidup terlalu singkat untuk dibuat menjadi berat.

The Greatest Pleasure is when you do something that people don't want you to do

Monday, August 29, 2011

Kalau besok pagi


kalau besok pagi,
kau lapar dan nggak bisa menemukan apapun untuk dimakan,
mampirlah kemari.



aku bisa buatkan kau kopi enak.
aku bisa buatkan dua tumpuk roti selai kacang.
dan aku sudah belikanmu asbak.

kau bisa mengoceh soal apapun.
kau bisa marah marah soal apapun.
aku peduli pada apa yang kau katakan, tapi lebih peduli karena kau bisa disini.

menikmati matahari pagi, mencumbui sinarnya yang hangat.
menembus tirai dengan riang, menghadiahkan padaku sebuah rindu yang terjawab senang.

kau tahu, aku tahu.
dalam riuh radio yang bising dengan lagu,
hati kita sedang sama-sama mengalun. bersahutan. bernyanyi. bercinta dalam diam.

.......
aku suka saat memandang matamu, dan di dalamnya hanya ada aku.aku.aku.

kalau besok pagi, kau tak bisa menemukan jalan pulang.
tinggallah. aku akan susah payah, membuatkanmu, sebuah rumah. tempat kau bisa menyimpan lelah. dan meninggalkan resah. biar yang kau bawa keluar, hanya semangat, untuk selalu pulang ke rumah dengan selamat.

masih, aku merindukanmu, bodoh!

sarapan bareng yuk.

Romantis dan Menggila itu..

romantis itu :
cium mata buat bilang "i love you"

romantis itu :
waktu pria mencium kaki wanitanya, memohonnya tak perlu pergi.

romantis itu :
menemukan si wanita di stasiun kereta, memeluk pundak dinginnya dan menangis mengecupi keningnya

romantis itu :
naik becak keliling kota, sambil ngobrol manja

romantis itu :
nyetir pakai tangan kanan, sambil pegang tangan wanitanya di tangan kiri. dan wanitanya nyender di pundaknya, sambil berkali-kali diciumi ubun-ubunnya








menggila itu :
jam 11 malam, memutuskan pergi keluar kota, tanpa tahu kota mana yang dituju. hanya melaju sekencangnya di jalan tol!

menggila itu :
naik kereta api ekonomi jam 7 malam, naik angkot dan berakhir di pinggir jalan, minum kopi.

menggila itu :
nyetel musik rock di mobil, teriak teriak nyanyi bareng

menggila itu :
jauh-jauh datang dari luar kota. bikin surprise ngetok kamarnya jam 6 pagi.


................
romantis & menggila dalam waktu bersamaan itu : aku + kamu.

yang cuma tahu cinta itu satu. saat kejujuran mengalahkan ketakutan. saat definisi bahagia hanya sesederhana bebas memandang mata kamu. tak mengerti apa arti kata 'terluka' karena bersama hanya menunda perpisahan. karena bahagia, hanya mendorong kehilangan.

aku tak tahu apa yang dimaksud 'sempurna' kalau tak bisa memasukkan citramu kedalamnya.
aku tak tahu apa yang bisa kusebut 'bahagia' kalau tak bisa menceritakan kita.

aku tak tahu, apa yang lebih ingin kukatakan, daripada
aku merindukanmu, bodooooohh!

Saturday, August 27, 2011

matrealistis

*sebelum bikin judul nanya dulu sama adik, matrealistis itu bahasa indonesia bukan ya? (karena dia kuliah jurusan sastra indonesia)* | dia juga nggak tahu.. *masih penasaran saya buka kamus .. mat.ras.. matri.. yup memang nggak ada matre | ya udahlah ya..

matre.. apa yang terlintas di pikiran kamu waktu dengar kata itu? saya? orang kaya. romantic relationship. kayaknya istilah matre hanya pantas disandingkan dengan kata 'cowok' dan 'cewek', ada cowok matre, ada cewek matre. artinya? ya orang yang ingin manfaatin orang lain, hanya untuk memenuhi ke[ingin]butuhannya untuk benda-benda bagus.


tapi, ah.. itu hanya anggapan orang kebanyakan.. :siga:
karena yang benar adalah... materialistis. materialis. materialisme
karena buktinya, di Kamus Besar Bahasa Indonesia adanya 3 kata itu, yang semuanya berasal dari kata "materiil" atau yang artinya kebendaan.

:please: YES! berarti teori saya benar!!
materialistis/materialis/materialisme adalah suatu sikap, pola pikir, anggapan, yang semuanya dimaknai dengan sifat-sifat kebendaan. Yang bisa tersentuh, bisa dilihat, bisa dianalisa secara logis.

artinya adalah orang-orang yang suka menghargai/memaknai sesuatu dengan barang. misal semakin bagus barang yang dikasih, semakin sayang sama orang yang dikasih.. semakin mahal barang yang dibeli, semakin bangga.. jadi sebatas bendanya, bukan konteks bendanya.

dengan itu, maka teori kita yang bilang orang matre itu identik sama pemanfaatan orang lain buat tujuan pribadi, nggak cocok lagi dong. Karena materialistis itu sifatnya minded, personal things.

tapi apa itu buruk?

kita sering sekali meng-attach perasaan kita di 1-2 benda. meng-attach memori ke dalam benda-benda untuk disentuh, ditimang-timang. makanya kita suka ngeprint foto kan? atau seperti saya, punya kotak harta yang isinya dari remahan jagung bakar, sampai batu dari kawah.

saya baru kehilangan Rei. ya, saya beri nama Rei untuk Blackberry Torch White yang baru saya miliki 1 bulan itu. Dia seperti sahabat, selalu ada tiap detik, jam, menit. dan sekarang rasanya udah kayak patah hati. saya lalu sadar, saya bukannya matre tapi materialistis karena saya sudah attach semua perasaan saya pada benda yang punya price tag itu.

lihatlah sekeliling.. berapa banyak benda yang sudah kita anggap sebagai sahabat? sering kita ajak ngomong.. kemudian kalau benda itu adalah pemberian orang yang kita sayang, dan otomatis meng-attach memori kita bersama orang itu ke dalamnya. bukannya kita menjadi orang yang mencintai sifat kebendaan?

saya mencintai Rei, sebesar saya mencintai memori bersamanya. Saya mencintai Apple Pie, saya mencintai Gerry, Plongo dan Teddy. kelak kalau saya punya Captiva Putih, mungkin juga akan saya beri nama :p karena benda yang punya price tag ini, sudah memberikan hidupnya untuk menjadi hidup saya.

saya tak pernah ingin menjadi materialistis, tapi benda-benda material inilah yang mengajarkan saya arti mencintai yang sebenarnya : menjaganya segenap jiwa. (karena tanpa kita, ia hanya benda dgn price tag)

Bye Rei.... maaf saya nggak becus jagain kamu.
:tsk:

Tuesday, August 23, 2011

Tentang pria yang belum tertemukan

YA, MALAM INI saya ditelpon sahabat saya yang baru saja mengumumkan status 'non-available'-nya. Saya jujur kaget banget, bukan hanya karena proses PDKTnya yang sangat cepat tapi juga karena cowoknya ini juga kenalan saya di SMA-teman sekelas yang malah sama sekali nggak pernah saya gubris keberadaannya.

saya benar-benar kaget dengan cara Tuhan mempertemukan mereka. sekedar iseng saling sapa di BBM! Saya juga salut karena cowok ini sudah bisa mengajak sahabat saya ke rumahnya, bertemu orang tuanya bahkan di kopi darat yang pertama!

akhirnya hal yang membuat saya tercengang adalah kata-kata sahabat saya -yang paling jarang pacaran- ini :
"gue juga berharap lu bahagia, dapetin pria yang lu mau! makanya ti, lu jangan terlalu pilih-pilih! serahin sama Tuhan. gue udah nggak pikirin cinta gue, gw titip semuanya sama Allah. Biar Allah yang milihin cowoknya dan biarin dia datang ke hidup gue"
:tsk::tsk::tsk::tsk:

PILIH-PILIH!! :hilo:
NGGAK MIKIRIN CINTA:galit:

dan saya berakhir 20 menit di perjalanan sambil memikirkan jawaban untuk 1 pertanyaan itu "Pria seperti apa yang saya mau sebenarnya?"
lalu saya terhenyak lagi.. lho kok 'pria yang saya mau', bukannya kalau liat statement sahabat saya harusnya 'pasrahin semua sama Tuhan'??

saya jadi mutung!
kenapa saya masih available dan sahabat-sahabat saya nggak?
akhirnya saya meng-ekstraksi sendiri ide-ide yang berseliweran di kepala saya.

baiklah ini akhirnya menjadi pengakuan. #siapingongnya
bahwa ya saya selalu memandang pria dari kecerdasannya. ini bisa kelihatan dari caranya berbicara, caranya mengomentari apa saja. tapi lebih dari itu saya akan sangat sangat melihat caranya merespon 'kecerdasan' saya.

...we can be clever at one thing, but we cannot clever at everything..

jadi cara pria merespon kecerdasan saya, saya anggap sebagai kelengkapan puzzlenya melengkapi kehidupan saya. dan sungguhlah saya hanya bisa sungguh-sungguh jatuh cinta hanya pada pria yang saya anggap lebih pintar dari saya #gongpertama

saya nggak pernah melihat seseorang dari status sosial atau ekonominya. mungkin jabatan dan gaji penting bagi sebagian pria, tapi justru pria yang akan saya hormati adalah bukan siapa dirinya hari ini, tapi bagaimana ia memandang dirinya di masa depan. yup, mimpi itu sexy! #gongkedua

dasar-dasar budaya juga penting saya masukkan dalam list ini. karena sejauh-jauhnya saya bermimpi, saya belum pernah mimpi punya suami/pacar orang non-pulau jawa. #gongketiga

dan #gongjuaranya adalah bahwa ketiga hal itu sudah saya pertimbangkan bahkan ketika saya sedang berpikir "hm.. lucu banget sih ketawanya ni orang!"
:sweaty:


Kalau ketiganya anda sebut berlebihan, saya nggak setuju. karena saya hanya berusaha jujur pada apa yang saya rasakan dan harapkan.

di 1 sisi saya percaya pada teori keikhlasan dan kepasrahan tadi yang akan memimpin kita pada ketenangan sampai menemukan jawabannya (baca: pria yang tepat). tapi di sisi yang lain, saya masih percaya pada daya tarik menarik, bahwa apa yang kamu inginkan akan datang persis seperti itu. dan dengan teori yang kedua, saya yakin pria yang membuat saya jatuh cinta sampai saat ini, ya se-sederhana pria yang nggak membuat saya frustasi sendiri "aduhhh maksudnya apa sih ini? ngomong apa sih dia! ngapain sih dia!"

saya sendiri berpegangan pada kebeningan hati saya untuk melihat (bukan memilih ya) pria yang datang dan pergi dari hidup saya. Beberapa yang sudah pergi adalah pria yang tadinya saya yakini bisa menyempurnakan saya, tapi kemudian di epilognya saya pahami bahwa kehadiran itu bukan hanya mengenai daya tarik menarik, tapi juga buah keputusan.

mereka yang memutuskan pergi dari saya, apakah masih pantas ditunggui?

saya sendiri nggak khawatir dengan hidup saya, saya merasa sepenuhnya bisa menghandle hidup sendirian. tapi sendiri bukan kesempurnaan, saya pun tak pernah berhenti menunggu:

sampai titik dimana pria yang membuat saya tertawa, tersipu, tersenyum, terkagum-kagum, teryakini.. akan datang dalam daur hidup dengan skenario yang semanis seringan selucu novel chick-lit

Keikhlasan.. baiklah saya pun tak ngotot pada Tuhan. Tidakkah Ia sudah menunjukkan kepatahhatian yang menampar? saya pun tak berhak marah padaNya tentang apapun.. saya hanya punya hidup untuk ditunggui jalan ceritanya.

maka saya rangkum ikhlas menjadi sesederhana : tak marah-marah dengan apa yang sudah digariskanNya sampai hari ini dan selalu tersenyum menyambut Twitter Display Affection yang berseliweran dengan sengaja pura-pura tidak tahu emosi para jomblo.

bagi para jomblo: sudahlah, mengada-ada alasan untuk bersama seseorang, hanya memulai sebuah cerita yang akan kamu sesali. biarkan semuanya terjadi dengan skenario apa adanya.

some kind of man makes you know you have to go with the flow. but one man, can suddenly makes you decided to going and start flowing!#Alfie