Saturday, August 27, 2011

matrealistis

*sebelum bikin judul nanya dulu sama adik, matrealistis itu bahasa indonesia bukan ya? (karena dia kuliah jurusan sastra indonesia)* | dia juga nggak tahu.. *masih penasaran saya buka kamus .. mat.ras.. matri.. yup memang nggak ada matre | ya udahlah ya..

matre.. apa yang terlintas di pikiran kamu waktu dengar kata itu? saya? orang kaya. romantic relationship. kayaknya istilah matre hanya pantas disandingkan dengan kata 'cowok' dan 'cewek', ada cowok matre, ada cewek matre. artinya? ya orang yang ingin manfaatin orang lain, hanya untuk memenuhi ke[ingin]butuhannya untuk benda-benda bagus.


tapi, ah.. itu hanya anggapan orang kebanyakan.. :siga:
karena yang benar adalah... materialistis. materialis. materialisme
karena buktinya, di Kamus Besar Bahasa Indonesia adanya 3 kata itu, yang semuanya berasal dari kata "materiil" atau yang artinya kebendaan.

:please: YES! berarti teori saya benar!!
materialistis/materialis/materialisme adalah suatu sikap, pola pikir, anggapan, yang semuanya dimaknai dengan sifat-sifat kebendaan. Yang bisa tersentuh, bisa dilihat, bisa dianalisa secara logis.

artinya adalah orang-orang yang suka menghargai/memaknai sesuatu dengan barang. misal semakin bagus barang yang dikasih, semakin sayang sama orang yang dikasih.. semakin mahal barang yang dibeli, semakin bangga.. jadi sebatas bendanya, bukan konteks bendanya.

dengan itu, maka teori kita yang bilang orang matre itu identik sama pemanfaatan orang lain buat tujuan pribadi, nggak cocok lagi dong. Karena materialistis itu sifatnya minded, personal things.

tapi apa itu buruk?

kita sering sekali meng-attach perasaan kita di 1-2 benda. meng-attach memori ke dalam benda-benda untuk disentuh, ditimang-timang. makanya kita suka ngeprint foto kan? atau seperti saya, punya kotak harta yang isinya dari remahan jagung bakar, sampai batu dari kawah.

saya baru kehilangan Rei. ya, saya beri nama Rei untuk Blackberry Torch White yang baru saya miliki 1 bulan itu. Dia seperti sahabat, selalu ada tiap detik, jam, menit. dan sekarang rasanya udah kayak patah hati. saya lalu sadar, saya bukannya matre tapi materialistis karena saya sudah attach semua perasaan saya pada benda yang punya price tag itu.

lihatlah sekeliling.. berapa banyak benda yang sudah kita anggap sebagai sahabat? sering kita ajak ngomong.. kemudian kalau benda itu adalah pemberian orang yang kita sayang, dan otomatis meng-attach memori kita bersama orang itu ke dalamnya. bukannya kita menjadi orang yang mencintai sifat kebendaan?

saya mencintai Rei, sebesar saya mencintai memori bersamanya. Saya mencintai Apple Pie, saya mencintai Gerry, Plongo dan Teddy. kelak kalau saya punya Captiva Putih, mungkin juga akan saya beri nama :p karena benda yang punya price tag ini, sudah memberikan hidupnya untuk menjadi hidup saya.

saya tak pernah ingin menjadi materialistis, tapi benda-benda material inilah yang mengajarkan saya arti mencintai yang sebenarnya : menjaganya segenap jiwa. (karena tanpa kita, ia hanya benda dgn price tag)

Bye Rei.... maaf saya nggak becus jagain kamu.
:tsk:

No comments:

Post a Comment

feel free to feedback :)