Saturday, December 31, 2011

a date with the heart


Kalau kita masih bertemu lagi.
Mungkin karena hati kita masih saling mencari.

Jadi di tengah mendung senja ini, kuajak hati minum teh dan bicara.
Kubilang padanya sudahi semua rasa buatmu yang pernah ada.

Aku tak ingin ketika aku kelak sedang bercinta dengannya,
Matamu lah yang kutemukan disana.




*dari blog seorang kawan

me : jangan izinkan aku meninggalkanmu, kalau yang kutahu untuk mendefinisikan rindu, hanya namamu.

Sunday, December 4, 2011

surat untuk djatya

kau tak tahu kenapa orang ingin menikah
setelah apa yang kau lihat dari sebuah pernikahan, kata 'bahagia' ternyata hanya bagian dari drama
kau tak tahu sekarang apa cinta bisa menyembuhkan
karena semua yang sudah kau rasa, itu hanya menyakiti dan membuatmu lemah
kau tidak begitu yakin seberapa kau ingin bersahabat lagi dengan ritual agama
karena Tuhan sangat dekat sampai kau tak tahu lagi apa kau ingin bersahabat atau meninggalkanNya

sekarang kau tahu, betapa sakitnya dirimu.

karena kau mempertanyakan semua hal, sebanyak kau mulai mengabaikan semua hal.
cinta kadang masih mengusikmu di suatu tempat. Tapi kau ragu, apakah itu cukup untuk membuatmu percaya lagi,
pada segalanya..

pada pernikahan (yang entah sampai kapan akan mengejar kakimu untuk terikat di dalamnya)
pada cinta (yang entah sampai kapan membuatmu cukup lemah, untuk menyerah)
pada Tuhan (yang entah sampai kapan bisa kau abaikan, ketika ia jelas-jelas hadir setiap saat)

hati nurani. yang sudah tak kau hiraukan lagi untuk banyak alasan. Karena ia mengatakan apa yang tak ingin kau dengar, atau se-sederhana -apa yang dikatakannya hanya akan membuatmu merasa tersesat dan tak tahu jalan pulang.

jadi kau memutuskan untuk menikmati ketersesatan ini. atas nama definisi bahagia yang terasa abstrak.

hanya menunggu..
dan menunggu..
sampai momen itu datang, membetulkan semua pada tempatnya
mengembalikan apa yang terhilang
dan mengizinkanmu, kembali pulang..

aku merindukanmu, tya.

Sunday, October 30, 2011

Me and workholic

Suatu hari saya sedang duduk di sebuah resto. Sama sahabat2 sma yang sudah seperti belahan pantat saya sendiri.
Dan seperti biasa juga, saat itu saya sambil -bekerja.
Saya disibukkan email dan bbm tanpa henti dari client. Sesekali ikut tertawa dengan candaan mereka (yang kadang saya tak perhatikan apa-pokoknya ikut saja), sesekali merengut sibuk dengan semua gadget yang saya miliki.

Sampai 1 jam kemudian, 1 teman saya pamit pulang dan tinggallah saya dan sahabat saya yang sebentar lagi menikah ini. Tanpa saya duga, dengan tenang dia bilang :

"ti, semakin lama lu kerja, semakin tinggi ekspektasi lo soal pria"

Saya yang sedang sibuk langsung menutup laptop. Serius soal ini.
Dia melanjutkan "iya sekarang lu boleh puas-puasin kerja, tapi lu harus kawin ti! Hidup lo bukan punya lo sendiri. Nyokap lo yang ngurusin nikahan orang tiap hari, pasti pengen liat anaknya nikah!"

JLEB! JLEB!

Dan saya melanjutkan diskusi tersebut sambil memvisualisasikan suatu keadaan, dimana Ibu adalah object utamanya :

Ibu nggak akan bangga dengan anak perempuannya karena bilang "iya anak saya direktur", tapi mereka bangga kalau bilang "iya cucu saya udah 2, lucu lucu, suaminya direktur (lho)"

Aaaarrrrrrgghhhhhh
Dan saya ingin menghambur ke pelukannya sambil bilang "ibu yang bilang kita nggak boleh bergantung sama lelaki!!"

*kok jadi ingin nangis*

Baik.. Baik..
Bukan karena perkara saya tidak ingin bergantung pada lelaki. Karena saya sungguh ingin berbagi hidup dengan seseorang. Tapi saya, sungguh sungguh mencintai pekerjaan saya.

Saya merasa terberkati karena diberikan talenta untuk bekerja di bidang yang saya inginkan. Dan saya pernah mencoba .. Nggak sibuk bekerja (bukan nggak kerja lho ya) dan itu tidak membuat saya bahagia! Haishhh

Saya benar-benar mencintai momen dimana saya harus memetakan satu thing to do dengan lainnya. Saya mencintai saat saat tenggelam dalam kesibukan dan melontarkan ide saya dengan percaya diri. Saya ingin pria yang saya jatuh cintai, juga jatuh cinta pada bagian diri saya itu.

Saya (merasa) workholic.
Dan bahagia bertemu dengan orang yang bisa jatuh cinta juga dengan pekerjaannya.

Karena bersamanyalah, saya akan merasa hebat bila bicara. Saya akan merasa dia bisa mengerti dan menerima sebagian diri saya ini, dan ia dengan senang hati mendiskusikan pekerjaannya dengan saya, tanpa merasa saya keberatan mendengarkannya.

Saya akan jatuh cinta pada orang yang mencintai diri saya apa adanya, dan bangga atas pencapaian saya, bukan sebaliknya.

Dan anekdot dari teman saya menemani inspirasi saya dalam melihat pria :
"someone who loves you enough to discuss Project while having a sex with you"

Bhahahahahahahahaha NOTED!!

Sunday, September 11, 2011

being chinese..

hal ini udah berkubang lama di pikiran gue.

being chinese..

dari gue kecil, gue udah biasa denger candaan orang jawa "kasihan kecil-kecil udah cina".

tapi entah gimana, bahkan dari kecil gue justru ingin mengidentifikasi diri gue sebagai cina. gue sering ngaca, nyipit-nyipitin mata dan bilang "ah aku kan juga mirip cina" karena nyokap gue mudanya memang kayak cina, dan kakek nenek gue juga tuanya masih mirip cina.


semakin gue besar, semakin gue mengerti kenapa orang cenderung mendiskrimasikan cina. dan justru betapa gue ingin membuktikan sebaliknya. maka mulailah pemikiran ini, bahwa


yes, i wanna marry a chinese.

gue ingin tahu kebudayaan cina. dengan warna merahnya yang indah dan ritual-ritualnya, nikah, upacara kematian, kremasi, nama cina..


gue ingin bisa melebur dalam perbedaan yang indah. karena menjadi berbeda itu sebuah anugrah. gue ingin punya keluarga yang majemuk, dengan banyak budaya yang bisa dipelajari (karena gue menghormatinya) dan ingin menjadi bagian di dalamnya ya.

seseorang dengan latar belakang keluarga chinese yang kental pasti nggak serta merta akan ngizinin seorang jawa berjilbab buat jadi bagian mereka. Tapi gue yakinin aja, bahwa pasti ADA! karena liat aja, waktu nikah, ceweknya juga 'ditutupin' kok.. hehehe #usaha
:woooh:


dan gue mengkasihani orang yang nggak bisa hidup dengan perbedaan. betapa indahnya perbedaan ketika kita bisa melihat semua dari sisi baiknya. betapa banyak hal menarik yang belum pernah kita temukan dan betapa penemuan itu justru bisa membuat kita semakin erat.

buat lo yang chinese, seeeeeeeeee? ADA LHO ORANG YANG KAYAK GUE!! yang justru ingin jadi bagian kalian, dan punya marga kalian. Berbanggalah dengan budayanya, tersenyumlah dengan perbedaannya dan yakinilah bahwa semua manusia itu sama..

nggak semua chinese itu jahat, seperti nggak semua Jawa itu baik dan terpercaya. nggak semua chinese itu pelit, orang padang juga katanya iya. nggak semua chinese itu mendiskriminasi pribumi, karena sebagian justru jatuh cinta.

dan seorang anak perempuan pun muncul di kotak visi gue tentang anak gue kelak..

dan gue berharap, ia akan punya sebuah marga Tionghoa.


Saturday, September 10, 2011

Kenalin, ini suami saya

sebagai anak ahensi, shooting ibarat pizza di kala tiap hari biasa makan warteg (literally sih).. pokoknya shooting itu kerja yang bisa hura-hura. yeah! bagi gue yang memutuskan buat pindah ke jalur digital, gue nggak nyangka bisa ikut shooting lagi..

well, i'm here today.. shooting location! dan betapa menyenangkannya bisa bersenang-senang ngatur orang, makan banyak, internetan, baca buku sambil tetep .. dibayar!!

(tya..... kepanjangan dah intronya!):galit:

ok.. ok.. :argh: emang bukan itu yang mau gue ceritain.
hari ini, ada 1 kalimat yang jadi terngiang-ngiang sama gue sampai sekarang. bukan karena singkatnya kalimat itu, tapi karena timing dan konteksnya yang menohok hati.


..........
bos gue -my favorite career woman so far- yang datang dari pagi, setelah makan siang nggak keliatan. kemudian dia datang dengan muka yang sumringah dan di belakangnya seorang pria mengikuti.

bos gue ini langsung ngampirin kami yang lagi duduk santai dan bilang sebarisan kalimat yang jadi sabab musabab gue nulis blog ini. dia bilang :
"kenalin.. ini suami saya." ---- dengan nada datar yang seolah tanpa emosi
suami saya. suami saya. suami saya. suami saya.
su..a..mi sa..ya (ya! ya! tya we got it) :yawn: :yawn:

see? "ini suami saya" yang menohok hati gue sampai jam segini.
gue bukan cuma mendengarnya secara vokal dan deretan alfabet i-n-i s-u-a-m-i s-a-y-a, tapi gue mendengar nada yang nggak pernah gue denger di kalimat apapun yang pernah diucapin bos gue ini di beberapa jam sehari pertemuan kami di kantor.

ya, gue dengan jelas mendengar sebuah kebanggaan di dalamnya, pengakuan, keterikatan (attached) bahkan pujian!!

dan seketika bos gue muncul dengan konteks yang nggak pernah gue liat sebelumnya : "belong to somebody"

DAMN!!!!!
body language nya langsung berubah, bahkan cara duduknya waktu duduk di samping suaminya. (bahkan dia sendiri mungkin nggak sadar) tapi gue melongo. terngiang-ngiang kalimat pertama yang dia ucapin tadi "ini suami saya.."

mungkin memang sense itu yang sebenarnya dia ucapin waktu kenalin suaminya tadi bahwa "i'm belong to somebody" dan gue tertohok betapa kata "will you marry me" adalah sebuah hadiah buat seorang perempuan yang dicintai.

yeah, somewhere, somehow sense "attached to something" adalah sebuah perasaan yang diinginkan setiap orang. Ada kecenderungan kita untuk menginginkan sesuatu yang pasti untuk tempat kembali "pulang", diandalkan, dituju, dinanti.

gue inget satu statement nanceb ini sampai sekarang "a career is wonderful, but you cant curl up with it in a cold night"
:sweaty:


bahkan untuk orang yang nggak ingin terikat, dia pasti mengikatkan diri pada sesuatu. pekerjaan, passion, hobi. anything. karena tanpa itu, hidup rasanya flat kayak dada gue *hush*.. yeah hidup rasanya hambar tanpa bumbu. Bahkan seorang petualang pun pada akhirnya butuh rumah....

dan gue masih merinding dengan kalimat itu sampai sekarang "kenalin. ini suami saya"
dan hanya bisa membayangkan, pria seperti apa yang cukup beruntung untuk ada di samping gue, waktu gue mengucapkan kalimat itu.

source: favim.com

Thursday, September 8, 2011

Pagi ini (kagum)



Pagi ini,

Aku terbangun dengan senyummu yang mencuri

Aku terbangun dengan bahagia aneh yang menampar hati

Aku terkesima oleh perasaan lucu,


Bahwa ternyata kau hadir dalam mimpi ekslusif yang tak terbagi lain

Ternyata sudah sebanyak itu, senyum itu menjinakkanku

Dan ternyata tak satupun dari itu bisa mewakili namanya untuk kubuatkan judul.


Ah,

Sepertinya ini mudah

Aku hanya (baru saja mulai) mengagumi.



Ah tidak, jangan sebut cinta.

Aku sudah tak tahan dengan kecewa yang selalu dibawakannya..

Tapi sungguh kalau aku bisa meminta

Beginilah akhir mimpi yang kuingini..





oh no!! i think i'm....

Friday, September 2, 2011

Betapa saya cinta keluarga!!

i love my family.
i called them : bapak, ibu, kiki and rian.

kalau orang mau nyombongin rumah mewah atau mobil yang bisa dikumpulin, saya rasanya ingin sombong soal kehangatan keluarga saya. hehehe.. penghuni rumah mungil di Cihanjuang, Cimahi Utara.

saya tidak dilahirkan di keluarga kaya. kami tak pernah punya mobil dan rumah bagus. tapi karena itulah, kami berkumpul di depan 1 TV, di 1 ruangan kecil, dengan canda tawa yang mengalahkan handphone secanggih apapun.

Bapak, nggak pernah mengantar saya ke sekolah atau mengambil raport. Tapi ia adalah pria kebanggaan saya. Badannya yang tinggi besar gagah berpadu dengan wajahnya yang awet muda. bapak tipe pria yang nggak segan-segan menghajar pria yang menyakiti anaknya. hahaha (pemegang sabuk hitam Karate yang pernah bikin orang gegar otak ini, sekarang juga nggak segan-segan manja gelendotan di punggung Ibu -_________-)


Ibu, super woman. Ibu mana lagi yang kuat mengangkat galon tapi juga punya masakan balado terong ter-enak sedunia? (apapun yang diolah tangan Ibu kayaknya enak deh) penyuka film Korea ini emang keras kepala tapi beliau adalah orang paling nggak egois yang saya kenal! apapun yang beliau lakukan, selau untuk kepentingan kami.. tapi nyebelin kalau beliin Ibu baju, adaaaaa aja yang beliau komentarin "iih! kamu beli berapa nduk? ibu bisa nawar lebih murah nih!" zzzz...


kiki, my very very bestfriend. hobi tukeran baju sampai pakaian dalam.. hehe sukanya cowok yang item dan bercita-cita kerja sejauh mungkin dari Jawa. cita-citanya jadi penulis dan sampa sekarang saya masih melihat korelasi gaya tulisannya dengan gaya tulisan saya (cek aja www.myolivetree.tumblr.com)


rian, my very very bestenemy. mau 17 tahun September ini. namanya: Rian Jatiawang, sebenarnya adalah singkatan dari Rijatmoko Anna Jatianing Nawang (nama sekeluarga) hehehe... cuma sms kalau lagi butuh duit -____-" yang paling ingin saya banggakan dari dia adalah: dia LAKI BANGET! gitarist band punk yang mukanya lebih mirip personel SM*SH ini, digila-gilai wanita tapi cuma setia sama 1 Inda (uhuy!)


kalau udah kumpul berlima, waktu Bapak bisa dengan leluasa merayu Ibu dan Rian gangguin Kiki sampai teriak-teriak, adalah momen yang nggak bisa tergantikan dengan belanja di tempat semahal apapun! detik demi detiknya selalu manis buat terekam di memori.

sejak tinggal di Jakarta, saya memang jarang bisa merasakan kehangatan itu lagi. makanya momen-momen liburan kayak gini nih yang bisa dipuas-puasin buat jadi anak kecil lagi, yang teriak-teriak, ketawa-ketawa, menggila, jungkir balik ;p

karena sampai kapanpun, ternyata Rezki Jatianing Warni, adalah 'Mbak' nya bapak, 'i'-nya ibu, 'Kakak'-nya Kiki dan 'Mbak Tya'-nya Rian :)

rumahku, kalian suka citaku
dan yang mengingatkanku,
dengan alasan apa Tuhan menghadirkanku ke dunia
karena sebanyak cinta bisa kurasa, selama itulah aku ingin kalian selalu ada.

....love you Pak, love you Bu, love you Ki, love you An.



Tuesday, August 30, 2011

I'm simply different

pada berjuang buat kemakmuran rakyat kecil
pada bersorak-sorak soal kemerdekaan & toleransi beragama
pada ramai-ramai berdoa di status facebook atau twitter
pada pamer siapa yang paling sholeh
pada marah-marah dengan penindasan

saya sesederhana duduk di depan laptop dan menikmati hidup
ya, nggak perlu secangkir kopi atau jendela yang menghadap ke menara Eiffel
saya cuma sedang tidak berpura-pura menjadi orang lain

memang kenapa,
kalau orang ingin suami yang ganteng, sholeh, baik hatinya
sedangkan saya sedang mengkhayalkan pria yang bisa saya ajak menggila?

memang kenapa,
kalau orang sedang sujud-sujud memohon ampun pada Tuhan
sedangkan saya sedang menikmati waktu dengan laptop yang cicilannya saja belum lunas?









saya gadis yang baru saja tahu,
kalau hidup penuh dengan pilihan. dan karena itu,

saya memilih pilihan yang paling mudah.
tidak memilih apapun.
saya sedang melupakan tanggung jawab saya untuk hidup
tapi saya sedang berusaha menggenapi hidup, dan melakukan kesalahan yang bernilai untuk dilakukan

Anda boleh memenjarakan saya dengan norma dan nasihat-nasihat
tapi Anda tak akan pernah bisa memenjarakan mimpi dan keinginan saya
dan suatu hari nanti, Anda bisa melihat, kenapa hidup saya lebih bahagia

dan Anda akan berakhir, menjadi orang tua yang terlambat untuk tahu, hidup terlalu singkat untuk dibuat menjadi berat.

The Greatest Pleasure is when you do something that people don't want you to do

Monday, August 29, 2011

Kalau besok pagi


kalau besok pagi,
kau lapar dan nggak bisa menemukan apapun untuk dimakan,
mampirlah kemari.



aku bisa buatkan kau kopi enak.
aku bisa buatkan dua tumpuk roti selai kacang.
dan aku sudah belikanmu asbak.

kau bisa mengoceh soal apapun.
kau bisa marah marah soal apapun.
aku peduli pada apa yang kau katakan, tapi lebih peduli karena kau bisa disini.

menikmati matahari pagi, mencumbui sinarnya yang hangat.
menembus tirai dengan riang, menghadiahkan padaku sebuah rindu yang terjawab senang.

kau tahu, aku tahu.
dalam riuh radio yang bising dengan lagu,
hati kita sedang sama-sama mengalun. bersahutan. bernyanyi. bercinta dalam diam.

.......
aku suka saat memandang matamu, dan di dalamnya hanya ada aku.aku.aku.

kalau besok pagi, kau tak bisa menemukan jalan pulang.
tinggallah. aku akan susah payah, membuatkanmu, sebuah rumah. tempat kau bisa menyimpan lelah. dan meninggalkan resah. biar yang kau bawa keluar, hanya semangat, untuk selalu pulang ke rumah dengan selamat.

masih, aku merindukanmu, bodoh!

sarapan bareng yuk.

Romantis dan Menggila itu..

romantis itu :
cium mata buat bilang "i love you"

romantis itu :
waktu pria mencium kaki wanitanya, memohonnya tak perlu pergi.

romantis itu :
menemukan si wanita di stasiun kereta, memeluk pundak dinginnya dan menangis mengecupi keningnya

romantis itu :
naik becak keliling kota, sambil ngobrol manja

romantis itu :
nyetir pakai tangan kanan, sambil pegang tangan wanitanya di tangan kiri. dan wanitanya nyender di pundaknya, sambil berkali-kali diciumi ubun-ubunnya








menggila itu :
jam 11 malam, memutuskan pergi keluar kota, tanpa tahu kota mana yang dituju. hanya melaju sekencangnya di jalan tol!

menggila itu :
naik kereta api ekonomi jam 7 malam, naik angkot dan berakhir di pinggir jalan, minum kopi.

menggila itu :
nyetel musik rock di mobil, teriak teriak nyanyi bareng

menggila itu :
jauh-jauh datang dari luar kota. bikin surprise ngetok kamarnya jam 6 pagi.


................
romantis & menggila dalam waktu bersamaan itu : aku + kamu.

yang cuma tahu cinta itu satu. saat kejujuran mengalahkan ketakutan. saat definisi bahagia hanya sesederhana bebas memandang mata kamu. tak mengerti apa arti kata 'terluka' karena bersama hanya menunda perpisahan. karena bahagia, hanya mendorong kehilangan.

aku tak tahu apa yang dimaksud 'sempurna' kalau tak bisa memasukkan citramu kedalamnya.
aku tak tahu apa yang bisa kusebut 'bahagia' kalau tak bisa menceritakan kita.

aku tak tahu, apa yang lebih ingin kukatakan, daripada
aku merindukanmu, bodooooohh!

Saturday, August 27, 2011

matrealistis

*sebelum bikin judul nanya dulu sama adik, matrealistis itu bahasa indonesia bukan ya? (karena dia kuliah jurusan sastra indonesia)* | dia juga nggak tahu.. *masih penasaran saya buka kamus .. mat.ras.. matri.. yup memang nggak ada matre | ya udahlah ya..

matre.. apa yang terlintas di pikiran kamu waktu dengar kata itu? saya? orang kaya. romantic relationship. kayaknya istilah matre hanya pantas disandingkan dengan kata 'cowok' dan 'cewek', ada cowok matre, ada cewek matre. artinya? ya orang yang ingin manfaatin orang lain, hanya untuk memenuhi ke[ingin]butuhannya untuk benda-benda bagus.


tapi, ah.. itu hanya anggapan orang kebanyakan.. :siga:
karena yang benar adalah... materialistis. materialis. materialisme
karena buktinya, di Kamus Besar Bahasa Indonesia adanya 3 kata itu, yang semuanya berasal dari kata "materiil" atau yang artinya kebendaan.

:please: YES! berarti teori saya benar!!
materialistis/materialis/materialisme adalah suatu sikap, pola pikir, anggapan, yang semuanya dimaknai dengan sifat-sifat kebendaan. Yang bisa tersentuh, bisa dilihat, bisa dianalisa secara logis.

artinya adalah orang-orang yang suka menghargai/memaknai sesuatu dengan barang. misal semakin bagus barang yang dikasih, semakin sayang sama orang yang dikasih.. semakin mahal barang yang dibeli, semakin bangga.. jadi sebatas bendanya, bukan konteks bendanya.

dengan itu, maka teori kita yang bilang orang matre itu identik sama pemanfaatan orang lain buat tujuan pribadi, nggak cocok lagi dong. Karena materialistis itu sifatnya minded, personal things.

tapi apa itu buruk?

kita sering sekali meng-attach perasaan kita di 1-2 benda. meng-attach memori ke dalam benda-benda untuk disentuh, ditimang-timang. makanya kita suka ngeprint foto kan? atau seperti saya, punya kotak harta yang isinya dari remahan jagung bakar, sampai batu dari kawah.

saya baru kehilangan Rei. ya, saya beri nama Rei untuk Blackberry Torch White yang baru saya miliki 1 bulan itu. Dia seperti sahabat, selalu ada tiap detik, jam, menit. dan sekarang rasanya udah kayak patah hati. saya lalu sadar, saya bukannya matre tapi materialistis karena saya sudah attach semua perasaan saya pada benda yang punya price tag itu.

lihatlah sekeliling.. berapa banyak benda yang sudah kita anggap sebagai sahabat? sering kita ajak ngomong.. kemudian kalau benda itu adalah pemberian orang yang kita sayang, dan otomatis meng-attach memori kita bersama orang itu ke dalamnya. bukannya kita menjadi orang yang mencintai sifat kebendaan?

saya mencintai Rei, sebesar saya mencintai memori bersamanya. Saya mencintai Apple Pie, saya mencintai Gerry, Plongo dan Teddy. kelak kalau saya punya Captiva Putih, mungkin juga akan saya beri nama :p karena benda yang punya price tag ini, sudah memberikan hidupnya untuk menjadi hidup saya.

saya tak pernah ingin menjadi materialistis, tapi benda-benda material inilah yang mengajarkan saya arti mencintai yang sebenarnya : menjaganya segenap jiwa. (karena tanpa kita, ia hanya benda dgn price tag)

Bye Rei.... maaf saya nggak becus jagain kamu.
:tsk:

Tuesday, August 23, 2011

Tentang pria yang belum tertemukan

YA, MALAM INI saya ditelpon sahabat saya yang baru saja mengumumkan status 'non-available'-nya. Saya jujur kaget banget, bukan hanya karena proses PDKTnya yang sangat cepat tapi juga karena cowoknya ini juga kenalan saya di SMA-teman sekelas yang malah sama sekali nggak pernah saya gubris keberadaannya.

saya benar-benar kaget dengan cara Tuhan mempertemukan mereka. sekedar iseng saling sapa di BBM! Saya juga salut karena cowok ini sudah bisa mengajak sahabat saya ke rumahnya, bertemu orang tuanya bahkan di kopi darat yang pertama!

akhirnya hal yang membuat saya tercengang adalah kata-kata sahabat saya -yang paling jarang pacaran- ini :
"gue juga berharap lu bahagia, dapetin pria yang lu mau! makanya ti, lu jangan terlalu pilih-pilih! serahin sama Tuhan. gue udah nggak pikirin cinta gue, gw titip semuanya sama Allah. Biar Allah yang milihin cowoknya dan biarin dia datang ke hidup gue"
:tsk::tsk::tsk::tsk:

PILIH-PILIH!! :hilo:
NGGAK MIKIRIN CINTA:galit:

dan saya berakhir 20 menit di perjalanan sambil memikirkan jawaban untuk 1 pertanyaan itu "Pria seperti apa yang saya mau sebenarnya?"
lalu saya terhenyak lagi.. lho kok 'pria yang saya mau', bukannya kalau liat statement sahabat saya harusnya 'pasrahin semua sama Tuhan'??

saya jadi mutung!
kenapa saya masih available dan sahabat-sahabat saya nggak?
akhirnya saya meng-ekstraksi sendiri ide-ide yang berseliweran di kepala saya.

baiklah ini akhirnya menjadi pengakuan. #siapingongnya
bahwa ya saya selalu memandang pria dari kecerdasannya. ini bisa kelihatan dari caranya berbicara, caranya mengomentari apa saja. tapi lebih dari itu saya akan sangat sangat melihat caranya merespon 'kecerdasan' saya.

...we can be clever at one thing, but we cannot clever at everything..

jadi cara pria merespon kecerdasan saya, saya anggap sebagai kelengkapan puzzlenya melengkapi kehidupan saya. dan sungguhlah saya hanya bisa sungguh-sungguh jatuh cinta hanya pada pria yang saya anggap lebih pintar dari saya #gongpertama

saya nggak pernah melihat seseorang dari status sosial atau ekonominya. mungkin jabatan dan gaji penting bagi sebagian pria, tapi justru pria yang akan saya hormati adalah bukan siapa dirinya hari ini, tapi bagaimana ia memandang dirinya di masa depan. yup, mimpi itu sexy! #gongkedua

dasar-dasar budaya juga penting saya masukkan dalam list ini. karena sejauh-jauhnya saya bermimpi, saya belum pernah mimpi punya suami/pacar orang non-pulau jawa. #gongketiga

dan #gongjuaranya adalah bahwa ketiga hal itu sudah saya pertimbangkan bahkan ketika saya sedang berpikir "hm.. lucu banget sih ketawanya ni orang!"
:sweaty:


Kalau ketiganya anda sebut berlebihan, saya nggak setuju. karena saya hanya berusaha jujur pada apa yang saya rasakan dan harapkan.

di 1 sisi saya percaya pada teori keikhlasan dan kepasrahan tadi yang akan memimpin kita pada ketenangan sampai menemukan jawabannya (baca: pria yang tepat). tapi di sisi yang lain, saya masih percaya pada daya tarik menarik, bahwa apa yang kamu inginkan akan datang persis seperti itu. dan dengan teori yang kedua, saya yakin pria yang membuat saya jatuh cinta sampai saat ini, ya se-sederhana pria yang nggak membuat saya frustasi sendiri "aduhhh maksudnya apa sih ini? ngomong apa sih dia! ngapain sih dia!"

saya sendiri berpegangan pada kebeningan hati saya untuk melihat (bukan memilih ya) pria yang datang dan pergi dari hidup saya. Beberapa yang sudah pergi adalah pria yang tadinya saya yakini bisa menyempurnakan saya, tapi kemudian di epilognya saya pahami bahwa kehadiran itu bukan hanya mengenai daya tarik menarik, tapi juga buah keputusan.

mereka yang memutuskan pergi dari saya, apakah masih pantas ditunggui?

saya sendiri nggak khawatir dengan hidup saya, saya merasa sepenuhnya bisa menghandle hidup sendirian. tapi sendiri bukan kesempurnaan, saya pun tak pernah berhenti menunggu:

sampai titik dimana pria yang membuat saya tertawa, tersipu, tersenyum, terkagum-kagum, teryakini.. akan datang dalam daur hidup dengan skenario yang semanis seringan selucu novel chick-lit

Keikhlasan.. baiklah saya pun tak ngotot pada Tuhan. Tidakkah Ia sudah menunjukkan kepatahhatian yang menampar? saya pun tak berhak marah padaNya tentang apapun.. saya hanya punya hidup untuk ditunggui jalan ceritanya.

maka saya rangkum ikhlas menjadi sesederhana : tak marah-marah dengan apa yang sudah digariskanNya sampai hari ini dan selalu tersenyum menyambut Twitter Display Affection yang berseliweran dengan sengaja pura-pura tidak tahu emosi para jomblo.

bagi para jomblo: sudahlah, mengada-ada alasan untuk bersama seseorang, hanya memulai sebuah cerita yang akan kamu sesali. biarkan semuanya terjadi dengan skenario apa adanya.

some kind of man makes you know you have to go with the flow. but one man, can suddenly makes you decided to going and start flowing!#Alfie

Tuesday, July 5, 2011

Rebound Love

Pernah main basket nggak?
ada yang disebut rebound. itu adalah waktu bola yang sudah di-shoot ke ring nggak masuk, memantul dan kemudian diterima lagi dan mencoba shoot lagi..

apa hubungannya dengan cinta? (kapan saya nggak ngomongin cinta?)
:sweaty:


Baru beberapa hari yang lalu saya juga dengar istilah rebound dalam hal percintaan. Sama seperti rebound di istilah basket, rebound yang ini juga berkaitan sama second best. Setelah first shot nggak masuk, kamu coba peruntungan yang tersisa untuk shoot lagi.

istilah rebound ini berarti cinta 'untuk seseorang yang lahir setelah kamu gagal untuk mendapatkan pilihan nomor 1.

yup. second best.
ibarat ingin makan JCo tapi harus menyerah karena di Slipi Jaya nggak ada JCo, kamu menoleransi diri sendiri dan 'menyerah' melumat Dunkin Donuts. yang penting sama-sama donatnya.


apa jadinya kalau rebound ini berlaku buat cinta? second best? accept the second best.. be the second best..

jangan pernah mencintai seseorang dengan sisa cinta yang ada.. itu menyedihkan. tidakkah semua orang berhak untuk dipilih karena ia memang terpilih? bukan karena ia satu-satunya pilihan yang ada??

itu IDEALnya.
tapi hidup nggak melulu mengenai ideal. seringkali kita dihadapkan situasi dimana hidup jauh lebih mudah saat kita menerima kenyataan bahwa first best nggak mungkin didapatkan. bukannya second best juga tetap 'BEST'? (consider the first has been eliminated)

dan tidakkah mencintai adalah soal pembelajaran?
belajar bertoleransi. belajar memahami. belajar mengagumi.
cinta adalah proses, bukan hasil.


kenapa judge mencintai lewat rebound itu menyedihkan?
kalau setelahnya ada proses yang menunggu untuk dilewati? kenapa dengan second best ? tidakkah mencintai tetaplah tentang ..mencintai?

the matter most is about how will you end the race, not how about how you ever start it.

*inget cerita mbah uti-nya Kunyuk, betapa 2 tahun setelah kepergian suaminya, beliau masih menangis tidur sendirian, rindu ada di matanya waktu bercerita soal mendiang Mbah Kakung.It was Amazing, mengingat awalnya mereka hanya 2 orang yang menikah tanpa saling kenal terlebih dahulu.*

tidakkah cinta adalah proses yang meleburkan perbedaan dari mana kita berasal?

karena cinta akan menjadi rumah bagi dua jiwa yang saling berpetualang, mengenal siapa dirinya lewat cermin terbaik yang ia bisa dapatkan.

Sunday, June 26, 2011

Tentang Kehilangan..

Sekitar 1 bulan lalu saya dapat kabar sedih. salah satu kawan saya kuliah-perempuan, yang sudah sakit beberapa bulan sebelumnya, meninggal dunia. Sampai detik terakhir hidupnya, pacarnya-yang juga kebetulan kawan kuliah saya- selalu ada di sampingnya. Baca bales-balesan tweet mereka, break my heart so much!

Kemarin saya dapat kabar sedih lagi. salah satu kawan SMA saya meninggal dunia. laki-laki. dia Ketua Kelas waktu saya kelas 3, orangnya baik banget dan selalu sopan. Anak SMA bandel yang menurut saya baik hati. Dia meninggal kemarin sore, musibah di pantai Pelabuhan Ratu.

Malam ini, saya ketambahan cerita sedih di balik kepergiannya (di-BBM temen yang BBM-an sama pacarnya yang lagi berduka)

ternyata semula dia nggak akan ikut, tapi demi nemenin pacarnya -yang juga teman saya SMA- akhirnya dia nyetir dari Jakarta ke Bandung dan l
anjut ke Pelabuhan Ratu (itu gambaran yg saya dapat dari timeline-nya). Jam 5 sore itu masih ada tweet yang kira-kira bilang "Pelabuhan Ratu keren banget!". Mereka berenang rame-rame. Terus kayaknya ada ombak besar yang menghantam mereka dan mereka terseret jauh dari pantai. Kayaknya (pakai kata 'kayaknya' karena ceritanya sepotong-sepotong) kemudian ada perahu nyelamatin mereka dan temen saya yang cowok ini nolong pacarnya dulu supaya naik. Tapi ombak terlalu besar sampai dia terlepas dan semakin jauh. Dia ditolong hanya semenit setelah pacarnya. Tapi dia nggak tertolong, dan meninggal... di pangkuan pacarnya.

::(::(::(::(::(::(


secepat itukah yang namanya kematian?
secepat itukah kita disuruh untuk merasakan kehilanga
n?

saya termenung mendapati banyak hal yang saya genggam erat-erat. Cinta dan kasih sayang saya untuk orang-orang dan betapa saya merasa hidup dengan melewati detik demi detik dengan.. memberikan mereka cinta, sebanyak yang saya bisa.

Dengan cinta sebanyak itu, siapa yang pernah sanggup untuk 'kehilangan' ??!!

nggak ada.
Membayangkan kehilangan orang-orang tercinta saya aja udah bikin saya ngap-ngapan. Apalagi kalau itu sampai terjadi! Gimana saya akan melanjutka
n hidup? gimana saya akan tahu saya baik-baik aja?

nggak ada yang pernah siap untuk ini. Tapi tidakkah Tuhan Maha Tahu kekuatan hambaNya? tidakkan di sana Ia sudah siapkan rumah yang sama yang kelak akan kita huni bersama? tidakkah kita yang kehilangan di'minta' tetap tinggal disini untuk sebuah misi? mari kita selesaikan misi ini dengan baik.. mari lanjutkan hidu
p dengan rasa cinta yang pernah dia buat untuk kita (dan dengan memori yang akan selalu membuatnya hidup-dan berdetak)

All the art of living lies in a fine mingling of letting go and holding on.
Henry Ellis
tidakkah 'holding on' adalah satu-satunya kesempatan untuk melanjutkan hidup? saya belum pernah merasakan kehilangan itu, tapi saya ingin menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya, seluruh empati. Semoga Allah menyelipkan kekuatan itu di kakimu, supaya kamu bisa merasakannya untuk berdiri lagi.. dan berlari.

Sayang.. aku melepasmu pergi tidak untuk menjadikanmu sebuah masa lalu. Tapi membingkaimu dalam khidmat memoriku. Karena yang terkenang hanyalah bahagia, yang terasa hanya rindu. Maka izinkan aku mengirimmu dalam kedamaian, agar cintaku menjadi kendaraanmu menuju keabadian..

Semua yang terformulasi dalam bingkai k.i.t.a akan selalu terpasang, terkenang, ter-repetisi. Aku akan berlari lagi, mungkin kau akan sering melihatku menangis, tapi itulah kekuatanku. Tapi aku berjanji padamu, aku tak akan menyerah semudah ini. Bahkan di akhir hidupmu, kau sudah mengajarkanku...

;; "tak ada yang tersia-sia dari sedikit tenaga untuk bertahan, karena hidup berharga untuk diperjuangkan." ;;

Aku melepasmu pergi, sayang.. aku akan temukan jalan terbaik untuk menemuimu. nanti.


(saya persembahkan untuk Ditto & Rae. semoga Allah memberikan kekuatan untuk kalian. Allah sudah menjaga Jijong & Ipin di tempat indah... on my deepest condolence for your losing)


selamat jalan sahabat..

Monday, June 20, 2011

Part 0: Takdir


...........................

Suatu hari saya tiba-tiba disibukkan dengan segala sesuatu soal hidup. Soal yang jelas terbaca sampai yang para filsuf pertanyakan. Soal Tuhan, soal waktu, soal takdir.


Waktu. Membuktikan Tuhan itu ada.

Tuhan. Membuat kita percaya takdir itu nyata.


Destiny. Adalah satu kata yang merangkum plot film Slumdog Millionaire. Saya tahu Tuhan merancang takdir tanpa prediksi.


Tak ada yang perlu diprediksi ketika Tuhan membuat itu PASTI terjadi. Itulah takdir.



Takdirlah yang mengantar kita jadi manusia-manusia yang saling melengkapi hidup satu sama lain. Kita lahir dengan misi-misi tertentu untuk merubah hidup orang lain, dari hal kecil seperti tempat duduk saat di bus sampai mengakhiri hidup seseorang. Sounds creepy ya? Tapi kalau takdir seseorang dibunuh, bukannya ada orang yang takdirnya membunuh? Kalau ada takdir orang ditinggalkan, bukannya ada orang yang takdirnya meninggalkan?



-lalu terselip pertanyaan janggal, adakah Tuhan menakdirkan seseorang menjadi jahat? Dan keputusanNya kah membuat hidup seseorang beralasan untuk masuk neraka? (to be discuss.. anyway)



Waktu saya membaca kompleksitas kita sebagai manusia sosial, saya disadarkan bahwa hidup ini terjadi bukan untuk kita sendiri. Ada takdir-takdir lain yang diminta-Nya berpotongan di satu titik. Kadang bukan cuma untuk memberi kita pelajaran, tapi juga misi kita untuk merubah hidup satu dua orang.


jadi pada dasarnya, tak ada orang yang benar-benar jahat

dan juga tak ada orang yang benar-benar baik


kita hanya bidak-bidak kecil untuk bermain, jadi, mari bermain..

Tuhan tahu, siapa yang sedang ia perhatikan :)





Friday, June 10, 2011

Kesempatan Kedua

bukan, ini bukan lagu Tangga.

Kesempatan Kedua menurut saya harus jadi hak asasi manusia. Mungkin harus ada muktamar yang secara khusus ngebahas soal ini, masukin Kesempatan Kedua ke dalam pasal hak asasi, sejajar sama hak hidup dan hak bicara.

;;Kesalahan
adalah ujung mata air kenapa sebuah kesempatan kedua jadi penting. siapa yang nggak pernah bikin salah? itu kan bagian hakikat kita sebagai manusia, dan 'penyesalan' adalah implikasi normalnya. saat itulah kita butuh banget sebuah 'kesempatan kedua', simply sebagai wujud dari keinginan kita untuk melanjutkan hidup (iya kan?)

kesempatan kedua ini mahal.. bahkan lebih mahal dari operasi keperawanan Dewi Persik. harganya -menurut saya- sama kayak nilai hidup itu sendiri. Tanpa kesempatan kedua, hidup nggak pernah sama lagi. Semuanya seolah-olah udah berhenti di paruh pertama, nolak untuk berputar lagi dan ninggalin kita dalam gerak ringkuh sempoyongan, mati enggan hidup tak mau.

Ok lah nggak semua orang pernah membuat kesalahan fatal sampai butuh kesempatan kedua. Mari menganulir kesalahan-kesalahan semacam pake sendal jepit di hari meeting atau ngupil di jok belakang mobil (dan kelihatan dari spion tengah). beruntunglah kalian yang nggak pernah ngerasain kesalahan lebih 'fatal' dari kesalahan semacam itu.

Tapi buat sebagian yang lain? ada beberapa hal yang mengundang konsekuensi semacam cemoohan masyarakat luas (macam Ariel-Luna), image buruk, gagalnya pernikahan, nyawa orang lain, kerugian perusahaan dan lain-lain. Jangan bilang kamu nggak mungkin ada di posisi itu, karena kamu nggak akan pernah tahu..

;;Minta Maaf
Semua kesalahan pasti membuat kita menyesal dan Minta Maaf adalah agenda wajib. Memaafkan tentunya jadi hak prerogatif pihak yang dirugiin. Setelah dimaafin, pertanyaannya Adakah kesempatan kedua?

Saya sendiri suka banget melamun soal betapa baiknya Tuhan karena saya bisa punya kesempatan kedua. Tapi di luar sana berapa orang yang nggak seberuntung saya?

............... Kesempatan kedua nggak datang dua kali
ya iyalah! kalau datang lagi namanya kesempatan ketiga! #cakartembok kalau kesempatan kedua aja mahalnya bukan main, apalagi kesempatan ketiga?!
Kamu tahu kamu punya kesempatan kedua waktu: kamu masih hidup. Selalu ada kesempatan selama bukan Tuhan yang ngeberentiin. iya kan? tapi saya tahu banget kalau 'bernafas' aja belum cukup buat ngelanjutin hidup. Kamu harus punya kesempatan untuk memperbaiki diri dan membuktikan.

Semua orang bisa bikin kesalahan, tapi berapa persen yang mau memperbaiki diri? susah lho lepas dari masa lalu. Bukan cuma karena itu udah 'terlanjur' terjadi, tapi juga karena susah lepas dari ketakutan buat mulai sesuatu dari awal lagi. Takut diterima. Takut gagal lagi. semua ketakutan itu akhirnya bikin stuck di tengah-tengah, mau maju takut, mau balik lagi sebelum kesalahan itu terjadi juga nggak bisa.

Orang yang lagi dalam proses transisi di kesempatan kedua, bukan buat dites, tapi buat dikasih motivasi. Dibimbing buat maju dan terus dikasih kepercayaan kalau dia BISA! Jangan justru dikawal kemana-mana, karena ada proses 'penyembuhan' yang nggak akan terjadi tanpa kepercayaan diri.

jadi? buat yang punya kesempatan kedua, ayo kita menikmati hidup! ayo kita bersyukur untuk kesempatan ini dan 'membayar hutang' kesalahan dengan memberi lebih banyak lagi dan lagi.

Untuk semua yang memberi saya kesempatan kedua; terima kasih.. Hari ini saya bisa berdiri tegak (lagi) adalah karena semua kesempatan itu.
Pria saya: terima kasih tak pernah pergi kemana-mana untuk membimbing tangan dan kaki saya untuk belajar berjalan lagi :puppyeyes:
Make a new start for a new end (!!)



Thursday, June 9, 2011

for a new end, we need a new start

kenapa mulai blogging?
..
sederhana.
karena saya adalah anak kecil yang senang menyimpan harta karun. dan harta karun saya adalah: hidup.

hidup saya luar biasa (seperti juga hidup kamu semua)
dan saya senang menangkapnya dalam frame-frame sederhana dengan berbagai tema: lucu, senang, sedih, drama, komedi, petualangan dll. saya merangkumnya dalam berbagai bentuk, tapi favorit saya cuma satu: saya merangkumnya dalam.. bahasa.

kenapa dengan ide?
ide adalah embrio semua keputusan yang saya buat setiap hari. ide mandi jam 7, ide sarapan bubur, ide jalan-jalan ke Taman Surapati.. ide ini jumlahnya ribuan setiap harinya, hanya berapa ratus yang kemudian bisa 'naik pangkat' menjadi keputusan, sisanya harus tenggelam dalam menit yang tak lagi terjamah ingatan. tapi saya suka membuat ide, tak peduli apakah ide ini ajaib, kejam, mulia, brilian maupun idiot :p saya hanya suka saat ide menangkap saya dalam dilema. karena berarti ide itu mengembang, ter-eskalasi, merayu saya untuk mewujudkannya.

ESKALASIDE (baca: eskalasa'id)
eskalasi-ide.
eskalasi: kenaikan; pertambahan (volume, jumlah, dsb)
Eskalaside adalah 'rumah' dimana saya bisa menyimpan harta karun ide saya sebanyak mungkin. agar terus bertambah dan membesar. membahasakan hidup saya dalam lagam sederhana yang bisa saja lucu & menghibur, atau juga sarat arti dan (Semoga) menginspirasi

saya tak pernah tahu apa jadinya hidup, bila saya tak lagi bisa menulis.
ini kehormatan yang diberikan Tuhan untuk saya, karena tak semua orang bisa mengunyah bahasa menjadi sesuatu. saya berharap melalui Eskalaside, saya mampu melakukannya. bukan untuk kamu, yang mungkin bahkan tak mengenal saya, tapi untuk seluruh saripati hidup yang Tuhan berikan untuk saya jalani setiap harinya. ini adalah directory kecil, cara saya menghargai ke-absurd-an bahasaNya.

ESKALASIDE adalah awal hidup saya yang baru.
ESKALASIDE adalah usaha saya untuk membuat akhir yang baru.

mengutip copywriter favorit saya "for a new end, we need a new start"
11 Juni 2011.

^djatya^