Kenapa aku begitu, m.a.r.a.h?
Dengan ‘tidak’-mu?
Ya, ternyata aku sangat marah.
Karena
Baru kusadari.
…. kau mengkhianati keajaiban.
Kau jejalkan mimpi,
Lalu kau cabut paksa.
Kau ubah banyak mustahil,
Dan kau tarik kembali sekencangnya.
aku sedikit lagi percaya, bahwa aku pantas bahagia
dan mungkin Tuhan tak perlu membuatku menunggu lama
aku sedikit lagi percaya, kalaupun sakit aku akan menanggungnya
berdua
dan ternyata ada cinta yang disisakanNya untuk kurasa
tapi kau
mengambil
keajaibanku.
Dan sekarang, disinilah tempatku.
Meneror setiap ungkapan bahagia dengan sinisme tingkat dewa
Berhenti percaya bahwa penyelamatan itu akan terjadi pada
waktunya
Dan merasa cinta hanya kiasan untuk akhir yang sarat derita
Harapan, kini menyakitiku.
Optimis, kini menjadi musuhku.
Priaku,
Kau membuatku tahu bahwa mencintai datang dengan konsekuensi
yang besar
Dan karenanya aku menutupnya dalam bunker rahasia
Yang sudah kubuang petanya.
Cinta membuatku muak dalam banyak cara.
Dan meskipun tertawa, aku menyimpan makian banyak untuk
dunia.
Tapi apakah aku punya pilihan?
Aku hanya lakukan 1 hal sekarang,
Dan itu adalah,
BERTAHAN.
No comments:
Post a Comment
feel free to feedback :)