Aku tak tahu sebenarnya sudah berapa kali kehilanganmu
Saking seringnya
Yang aku tahu hanya rasanya,
Lubang besar menganga yang ditinggalkannya..
rasa sakitnya, yang menghajar malam tanpa ampun
melahirkan pagi yang mengigit, nyeri.
Walaupun sering,
Ternyata aku tak pernah (mau) belajar, bahwa kau bisa
hilang.
Aku tak pernah (ingin) mengerti, kalau kau bisa tak ada
Tak pernah (berusaha) percaya, kalau kau bisa marah
Bodohnya aku
Karena yang menghajarku bukan cuma ketiadaanmu
Tapi justru kisah yang sudah ada di kepalaku
Setiap jengkal momen yang sudah kau biarkan terjadi, padaku
setiap tawa, tangis, yang terjadi karena kita memutuskan
bersama
kamu, menyisakan dunia yang terlanjur kumiliki
hujan yang menyelamatkan gersang
secangkir kopi hangat yang ingin kugenggam saat nyaris tamat
kau, mendefinisikan cinta di nuansa gila yang tak pernah
ingin kumengerti kenapa
jangan pergi, tetaplah d.i.s.i.n.i
aku masih meyakini,
tak ada yang mencintaimu sebaik caraku
jadi, izinkanlah aku mencurimu, lagi. Lagi. Lagi. Tanpa
henti.
No comments:
Post a Comment
feel free to feedback :)